Kapan Memperkenalkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) - Pregnabel

Dilihat 0 kali
Kapan Memperkenalkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) - Pregnabel

Kapan Memperkenalkan MPASI?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi sebaiknya mulai diberikan MPASI pada usia 6 bulan. Pada usia ini, sistem pencernaan bayi sudah lebih matang untuk mencerna makanan selain ASI. Memulai MPASI sebelum usia 6 bulan bisa meningkatkan risiko alergi dan gangguan pencernaan, sedangkan terlambat memperkenalkan MPASI dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan menghambat perkembangan bayi.

Namun, penting bagi orang tua untuk memastikan bahwa bayi sudah menunjukkan tanda-tanda kesiapan sebelum memulai MPASI, seperti:

1. Mampu duduk dengan sedikit bantuan

Bayi sudah dapat duduk dengan stabil dan menopang lehernya dengan baik.

2. Menghilangnya refleks ekstrusi

Bayi tidak lagi mendorong keluar makanan yang dimasukkan ke mulutnya dengan lidah.

3. Menunjukkan minat terhadap makanan

Bayi mulai tertarik melihat orang lain makan, dan terkadang membuka mulut atau meraih makanan.

Jika bayi menunjukkan tanda-tanda ini di sekitar usia 6 bulan, itu merupakan sinyal bahwa ia sudah siap untuk mulai mencoba makanan pendamping.

Bagaimana Memperkenalkan MPASI?

Memperkenalkan MPASI dengan cara yang benar sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan kebiasaan makan yang sehat pada bayi. Berikut adalah beberapa langkah dan tips dalam memperkenalkan MPASI:

1. Mulailah dengan Tekstur yang Sesuai

Pada tahap awal, MPASI sebaiknya diberikan dalam bentuk puree atau bubur yang halus. Ini untuk memudahkan bayi menelan dan mencerna makanan. Tekstur MPASI dapat ditingkatkan seiring bertambahnya usia bayi. Setelah beberapa minggu, makanan bisa diperkenalkan dengan tekstur yang lebih kasar atau lumat, seperti bubur yang lebih kental, sebelum akhirnya bayi dapat makan makanan yang dicincang halus atau dipotong kecil.

2. Pilih Makanan Bernutrisi Tinggi

Pilihlah makanan yang kaya akan zat besi, protein, vitamin, dan mineral penting lainnya. Makanan sumber zat besi seperti daging ayam, daging sapi, ikan, dan telur sangat baik untuk mendukung perkembangan bayi. Selain itu, sayuran berdaun hijau, seperti bayam, serta buah-buahan, seperti alpukat, pepaya, dan pisang, juga baik untuk dikenalkan pada bayi. Dianjurkan untuk memperkenalkan satu jenis makanan dalam satu waktu, agar orang tua bisa memperhatikan reaksi alergi yang mungkin terjadi.

3. Perhatikan Porsi dan Frekuensi

Pada awal pengenalan MPASI, bayi hanya memerlukan porsi kecil, seperti 1-2 sendok teh makanan. Seiring waktu, porsi dapat ditingkatkan hingga mencapai setengah cangkir atau sekitar 125 ml dalam setiap kali makan. Untuk frekuensi, mulailah dengan memberikan MPASI satu kali sehari, kemudian secara bertahap tingkatkan hingga tiga kali sehari saat bayi berusia 8-9 bulan.

4. Hindari Gula dan Garam

Dalam enam bulan pertama pengenalan MPASI, sebaiknya hindari menambahkan gula atau garam pada makanan bayi. Bayi belum membutuhkan tambahan gula atau garam dalam makanannya. Terlalu banyak garam dapat membebani ginjal bayi yang belum sempurna perkembangannya, sementara gula berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas dan kerusakan gigi.

5. Memperkenalkan Makanan Baru secara Bertahap

Saat memperkenalkan makanan baru, lakukan secara bertahap dan perhatikan reaksi bayi. Berikan satu jenis makanan baru setiap tiga hari sekali agar orang tua dapat mengetahui jika ada tanda-tanda alergi atau sensitivitas terhadap makanan tertentu, seperti ruam kulit, diare, atau muntah.

Tantangan dalam Memperkenalkan MPASI

Orang tua mungkin menghadapi beberapa tantangan ketika mulai memberikan MPASI. Berikut adalah beberapa tantangan umum dan cara mengatasinya:

1. Penolakan Makanan

Jika bayi menolak makanan tertentu, jangan memaksanya. Cobalah mengenalkan makanan tersebut kembali setelah beberapa hari. Kadang, bayi membutuhkan waktu untuk terbiasa dengan rasa dan tekstur makanan yang baru.

2. Alergi Makanan

Beberapa bayi mungkin mengalami alergi terhadap makanan tertentu, seperti telur, ikan, atau kacang-kacangan. Untuk mencegah reaksi alergi yang parah, mulailah dengan memberi makanan dalam porsi kecil dan amati reaksinya. Jika muncul gejala alergi, segera konsultasikan dengan dokter.

3. Kebiasaan Menyusui

Saat memperkenalkan MPASI, pastikan ASI tetap diberikan sebagai sumber utama nutrisi hingga bayi berusia 12 bulan. MPASI berfungsi sebagai pelengkap, bukan pengganti ASI.

Manfaat MPASI untuk Perkembangan Bayi

Pemberian MPASI yang tepat waktu dan sesuai akan memberikan manfaat besar bagi bayi, antara lain:

a. Melengkapi Nutrisi

MPASI menyediakan zat gizi yang tidak lagi mencukupi dari ASI, seperti zat besi, yang penting untuk perkembangan otak dan sistem kekebalan tubuh bayi.

b. Mengembangkan Kemampuan Motorik

Dengan mencoba berbagai tekstur dan bentuk makanan, bayi mengembangkan keterampilan motorik halus, seperti menggenggam dan mengunyah.

c. Membangun Kebiasaan Makan Sehat

Mengenalkan berbagai rasa dan jenis makanan sejak dini membantu bayi mengembangkan preferensi makan yang sehat.

Kesimpulan

Memperkenalkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) pada usia 6 bulan merupakan tahapan penting dalam perkembangan bayi. Dengan memperhatikan tanda-tanda kesiapan bayi, memberikan makanan bergizi, dan mengenalkan tekstur secara bertahap, orang tua dapat mendukung perkembangan yang optimal.

Ingatlah bahwa ASI tetap merupakan sumber utama nutrisi bayi hingga usia 12 bulan, dan MPASI berfungsi sebagai pelengkap yang membantu memenuhi kebutuhan gizi yang semakin meningkat. Dengan pendekatan yang tepat dan penuh kasih, pengenalan MPASI dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat bagi bayi dan orang tua.

Panduan Kehamilan Lainnya

Wawasan mendalam dari para ahli untuk kehamilan sehat

Loading...
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB